Boyolali. Adalah salah satu kabupaten penghasil susu sapi segar berkualitas super. Boyolali sebenarnya menyimpan banyak sekali cerita, namun kita bahas informasi yang keren-keren aja. Cerita yang akan dibahas tidak semua orang Boyolali tahu.
Yuk kita bahas beberapa hal yang anak Boyolali kurang tahu tentang Boyolali :
1. ATLANTIS
KECIL (KOTA AIR)
Tlatar - Taman Air |
Plato (sastrawan Romawi) bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah wilayah
yang makmur dengan batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan
kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu
metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian,
teater, musik, dan olahraga. Nah,
jika dihubung-hubungkan dengan cerita itu Boyolali itu ibarat Atlantis Kecil.
Boyolali memiliki jaringan irigasi yang istimewa, dari Umbul Tlatar, Umbul
Pengging, Umbul Nglebak, Waduk Badhe, Waduk Cengklik, dll dapat digunakan untuk
mencukupi kebutuhan air bersih maupun untuk bercocok tanam di Boyolali, dan
tidak pernah habis hingga sekarang. Memiliki kebudayaan yang tinggi dengan
ditemukannya banyak Candi-candi. Potensi bentonit (tanah liat vulkanis) yang
belum terekspos juga sumber alam yang menarik untuk di angkat dan dikembangkan.
Boyolali adalah tempat transit yang strategis bagi para pedagang yang akan ke
Semarang ataupun sebaliknya ke Surakarta (Solo), sehingga menjadi jalur penting
transportasi dan komoditi. Hasil bumi yang beragam dari sayuran di daerah
lereng Gunung Merapi dan Merbabu, susu, padi yang melimpah hingga tembakau pun
ada. Dari kesenian boyolali juga memiliki pujangga yang tersohor namanya alm. R.Ng. Yosodipuro, beliau adalah pujangga
Keraton Surakarta jaman Pakubuwono II, III, dan IV. Kerajinan tembaga dan
kuningan juga dapat dijumpai di Boyolali. Boyolali juga masih dalam satu
karesidenan dengan Solo Raya, sehingga sangat dekat dengan Keraton Surakarta. Menurut
kalian, layakkah Boyolali di sebut Atlantis Kecil?
- BELUM ADA PABRIK SUSU OLAHAN DI BOYOLALI
Di
Boyolali, kita akan menjumpai patung-patung sapi belang-blonteng hitam putih,
dengan puting-puting susu di bagian bawah tubuhnya, di berbagai tempat. Itu
patung sapi perah. Sapi perah memang menjadi ikon dari Kabupaten Boyolali,
karena daerah ini merupakan penghasil susu terbesar di Jawa Tengah. Namun adakah
pabrik susu olahan di Boyolali? Tidak ada, men. Sampai pusing ga nemu-nemu juga,
namun katanya sih ada namanya PT. Susu Kental Manis Boyolali, tapi setelah
dicari-cari tidak ketemu juga. Yang ada adalah GKSI Boyolali (Gabungan Koperasi
Susu Indonesia) yang hanya mengumpulkan, mensterilkan dan menyetorkan susu
segar ke Pabrik Susu Olahan di Semarang, Yogyakarta, Klaten dan daerah
sekitarnya. Penghasil susu segar namun tak punya pabrik susu olahan, kapan
Boyolali punya Pabrik Susu Olahan sendiri yak?
- BUKAN SOTO, NAMUN SAMBEL LETHOK
Sambel Tumpang Pak Suprih |
Banyak yang mengira makanan khas
Boyolali adalah Soto. Karena di sepanjang jalan dapat ditemui warung-warung
soto yang ramai dan penuh dengan pelanggan. Ada Soto Mbok Giyem, Soto Ndelik,
Soto Rumput, Soto Nggopir, Soto Sedaap, dll. Namun ternyata makanan khas
Boyolali itu sebenarnya bukan soto, melainkan sambel lethok. Ya, Sambel Lethok
(alias Sambel Tumpang). Sambel Lethok adalah makanan khas Boyolali yang dibuat
dengan bahan utama Tempe Busuk (hampir) dihancurkan dan ditambah dengan
bumbu-bumbu lain, sehingga menimbulkan aroma yang khas. Rasanya yang gurih
sangat cocok dipadukan dengan sayuran semacam daun pepaya, atau rambut buto (Adas),
biasa dimakan dengan nasi atau bubur. Jika ingin mencobanya silakan mampir saja
ke Warung Sambel Lethok Pak Suprih atau Warung Sambel Lethok Mbah Merto. Letaknya
tak jauh dari Terminal Boyolali, dan jangan kaget jika warungnya selalu ramai
dan berjubel karena warungnya kecil banget, dan yang beli adalah kebanyakan
warga biasa yang sedang sarapan sebelum beraktivitas ke sawah maupun ke pasar. Murah
meriah dan sederhana. Istimewa.
- BANDARA ADI SOEMARMO BOYOLALI
Adi Soemarmo Boyolali |
Banyak warga Boyolali yang masih mengira
bahwa Bandara Internasional Adi Soemarmo itu milik Surakarta (Solo). Padahal
Bandara Adi Soemarmo itu milik Boyolali, tepatnya terletak di Kecamatan
Ngemplak, Boyolali. Dahulu memang di tulis Adi Soemarmo Surakarta namun
sekarang diganti menjadi Adi
Soemarmo Boyolali. Kabupaten Boyolali, sebagai pemilik resmi wilayah yang ditempati
Bandara Adi Soemarmo merasa belum mendapatkan kemanfaatan yang lebih dengan
keberadaan bandara selama ini. Maka dengan perubahan nama tersebut diharapkan
akan hadir keseimbangan dan aspek keadilan yang lebih merata. Harapannya
Boyolali menjadi punya posisi tawar yang lebih dari sisi ekonomi maupun
pariwisata.
5. BOYOLALI
(PERNAH) PUNYA STASIUN
Peta Jalur Kereta Boyolali - Sunggingan |
Boyolali ternyata pernah memiliki 2
Stasiun. Yang pertama yaitu Stasiun Boyolali (BI) adalah nama Stasiun kereta api nonaktif yang berada di Boyolali
Kota, termasuk Daop VI Yogyakarta. Dahulu,
jalur dan stasiun ini dioperasikan oleh Nederlans-Indische Spoorweg Maatschappij
(NIS) untuk jalur kereta api uap biasa pada tahun 1911 sebagai perpanjangan
jalur Soloche Tramweg Maatscahppij (SoTM) yang diambil alih NIS dari Purwosari hingga Boyolali. Namun jalur ini ditutup oleh PJKA selama
dekade 1970-an beserta stasiun dan seluruh layanannya karena kalah bersaing dengan mobil
pribadi dan angkutan umum. Letak Stasiun Boyolali diyakini berada di seberang
Kantor Pos Boyolali, dan bangunannya sudah berubah menjadi Kantor Panti Marhaen
(Kantor DPC PDIP). Kemudian stasiun yang kedua itu Stasiun Sunggingan, letaknya adalah di
sekitaran Pasar Sunggingan. Jejak patok-patok PT. Kereta Api Indonesia masih
ada, namun jejak peninggalan Stasiun Boyolali atau Stasiun Sunggingan sudah
sangat sulit ditemukan. Pastinya bakalan keren yah, kalo jalur menuju Stasiun Boyolali
itu diaktifkan lagi.
- WOODBALL
Boyolali ditunjuk sebagai tuan rumah Turnamen International
Woodball. Permainan Woodball adalah permainan mirip golf namun semua
peralatannya dari kayu. Mulai diperkenalkan pada tahun 2002 di Indonesia oleh
Tandiono Jecky dan Dr. Nugroho Widiasmadi, yang kemudian menjabat sebagai
Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Woodball Association (IWBA). Lintasan
Woodball pertama di Indonesia dibangun di Taman Air Ecotourism, Tlatar
Boyolali, Jawa Tengah. IWBA menyelenggarakan 1st Indonesia Open Woodball
International Championship 2007 di Etasia, Boyolali. Pengen tahu Woodball kayak
apa? maenlah ke Ecotourism Tlatar Boyolali.
- Prof. dr. SUHARSO
Banyak
yang belum tahu bahwa Boyolali mempunyai Anak Bangsa yang super keren,
sekaligus Pahlawan Nasional dan seorang Dokter. Prof. dr. Suharso, itulah
namanya. Dia adalah Pahlawan Nasional dari Boyolali, Jawa tengah. Lahir di Ampel, Boyolali, Jawa Tengah 13 mei 1912.. Beliau
adalah dokter
ahli bedah,
dan pendiri Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso yang merupakan tempat merawat
penderita cacat
jasmani. Pada masa Indonesia merdeka, ia menyumbangkan tenaganya untuk membantu
perjuangan dengan merawat para korban pertempuran. Diantara para korban itu
banyak yang kehilangan tangan atau kaki. Suharso merasa iba melihatnya dan
tidak ingin mereka kehilangan semangat hidup, terlebih mereka telah berjuang
demi bangsa dan negara. Beliau kemudian mencoba membuat tangan dan kaki buatan.
Usaha beliau mendapat perhatian pemerintah sehingga pada tahun 1950 ditugaskan
ke Inggris untuk mendalami ilmu prothese (anggota tubuh buatan). Sekembalinya
dari lnggris, ia mendirikan Pusat Rehabilitasi (Rehabilitation Center) bagi
para pasien yang kehilangan anggota tubuh di Solo. Pada tanggal 27 Februari
1971 Prof. dr. Suharso meninggal dunia dan dimakamkan di Kelurahan Seboto,
Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Sebagai seorang dokter, Suharso telah
membantu banyak prajurit TNI yang harus kehilangan anggota tubuh akibat
pertempuran. Sebagai penghormatan atas jasanya, nama dr. Suharso antara lain
diabadikan sebagai nama Rumah Sakit dr.Suharso di Solo dan menjadi nama Kapal rumah sakit terbaru milik TNI
AL.
8. NOL
KILOMETER, TAMAN KOTA DAN ALUN-ALUN
Sono Kridanggo dan Adipura |
Setiap kota dan daerah di manapun
itu, pasti memiliki Titik Pusat Kota, sering dinamakan Nol Kilometer. Tahukan kalian dimana Nol Kilometer Boyolali
itu? Pada awalnya Boyolali hanya memiliki Taman Kota Sono Kridanggo, bukan
Alun-Alun seperti yang sekarang berada di Komplek Kabupaten Boyolali. Oleh Pemkab.
Boyolali, Taman Kota tersebut disulap menjadi Icon Boyolali yang mewah, yaitu Simpang
Lima lengkap dengan Patung Arjuna Wiwaha. Usaha yang cukup bagus untuk
memperkuat identitas dan pariwisata Boyolali. Pemkab juga mengganti Taman Sono
Kridanggo tersebut dengan membangun Alun-alun Boyolali, sekitar 2 KM dari Sono
Kridanggo. Namun ada yang kurang lengkap karena di depan Taman Kota Sono
Kridanggo tersebut dahulu terdapat Tugu Adipura yang menjadi Icon Nol Kilometer
Boyolali, karena restorasi itulah kemungkinan besar tempatnya sudah agak bergeser,
dan kurang adanya informasi yang menunjukkan tentang keberadaan Titik Nol
Kilometer tersebut.
9. KAOS
ORIGINAL BOYOLALI (KOBOY)
KOBOY Head Office |
Jika ingin mencari merchandise atau
oleh-oleh cinderamata Boyolali yang bisa menggambarkan Boyolali dengan keren,
kamu harus datang ke KOBOY (Kaos Original Boyolali). Di sini dijual kaos, tas, gantungan
kunci, stiker dan banyak lagi lainnya. Desainnya selalu baru, karena hanya
dibuat sangat terbatas. Selain menjual merchandise, KOBOY juga melakukan
pergerakan untuk melestarikan kebudayaan Jawa. Dalam berbagai karyanya
menyusupkan budaya dan seni Jawa sekaligus untuk nguri-uri kabudayan Jawi, agar
Orang Jawa tidak kehilangan Kejawaannya.
KOBOY terletak di Belakang Kantor
Kecamatan Teras (Depan SMP N 2 Teras) Jl. Boyolali – Solo KM.7, Mojolegi,
Teras, Boyolali, Jawa Tengah.
Gimana? Jadi tambah tahu banyak
tentang Boyolali kan.
Foto : Google